Anand Krishna Berikan Panduan Meditasi Online

Dalam mencegah penyebaran Virus Covid-19 dengan pembatasan sosial #DiRUmahAja, Anand Krishna berkenan memberikan panduan meditasi jarak jauh secara online.

Melalui platform YouTube, Anand Krishna memberikan panduan meditasi online secara rutin di Channel Youtube Anand Ashram Indonesia

Siapa saja bisa mengikuti panduan Meditasi yang dipandu oleh Anand Krishna tersebut, cukup duduk di lantai atau kursi. Upayakan tulang punggung tegak agar aliran energi lancar, memejamkan mata dan mendengarkan bimbingan meditasi yang Beliau berikan melalui vidoe berikut ini.

Anand Krishna

Bangga dengan akar budayanya dari Peradaban dan Kebudayaan Sindhu yang Gemilang, yang juga dikenal sebagai Shintu, Hindu, Indus, Indies, dan Hindia – di mana Nusantara atau Kepulauan Indonesia adalah bagian dari peradaban tersebut sejak masa lampau – Anand Krishna lahir di Solo, Jawa-Tengah (Indonesia), yang oleh Śukā Nādi – lontar-lontar kuno yang sudah berusia ribuan tahun – telah diramalkan sebagai Karma-Bhūminya atau bumi di mana ia mesti berkarya.

Dr. Rajendra Prasad, Presiden pertama India ketika melihat Krishna kecil menyatakan, “Anak ini bukan anak biasa”. Ramalan itu telah menjadi kenyataan. Tinggi menjulang bagaikan Gunung Meru yang legendaris, Anand Krishna seinchi pun tak bergeming dari jalan yang ditempuhnya, terlepas dari berbagai cobaan dan guncangan yang dihadapinya.

Selain Yayasan Anand Ashram (berafiliasi dengan PBB) sebagai organisasi induk, Anand Krishna juga telah menginspirasi beberapa lembaga sosial dan pendidikan lainnya.

Presiden Indonesia keempat, K.H. Abdurrahman Wahid, mengakui kontribusinya dan berkata, “Bila kita menginginkan kedamaian, maka kita harus mendengar apa yang dikatakan Anand Krishna.”

Hingga kini dia telah memiliki warisan adiluhung hampir 170+ judul buku yang sudah tersebar lebih dari 1.5 juta eksemplar dalam 20 tahun terakhir. Banyaknya orang dari berbagai latar kepercayaan yang menghadiri ceramah-ceramahnya adalah salah satu bukti nyata perwujudan visinya tentang “Satu Bumi, Satu Langit, Satu Kemanusiaan.” – yang merupakan interpretasi dari peribahasa Sanskrit ”Vasudaiva Kutumbakam”, seluruh umat manusia adalah satu keluarga besar.

Sebagai orangtua, hendaknya kita hanya membantu anak kita
untuk mewujudkan apa yang sudah menjadi takdirnya.
Dan, tidak memaksakan kehendak kita. Biarlah ia tumbuh sesuai dengan takdinya, dengan potensi dirinya.
Anand Krishna
Buku The Ultimate Learning

Banyak kebihjaksanaan yang terkandung di dalam Bhagavad Gita, Anand Krishna tokoh spiritual humanis Indonesia berkenan mengkaji dan mengupas makna tersembunyi dari Bhagavad Gita.

Dalam bahasa sehari-hari Beliau menyampaikan mutiara Bhagavad Gita, semoga apa yang beliau sampaikan bisa menjadikan inspirasi bagi kita semua untuk terus menyelami ke dalaman Bhagavad Gita.

Bhagavad Gita 01.01-47: Kegelisahan seorang Arjuna

Di dalam video ini Anand Krishna mengupas tentang kegelisahan Arjuna, Beliau memaparkan mutiara-mutiara spiritual yang terkandung di dalam ayat-ayat Bhagavad Gita.

Mari sama-sama kita dengarkan dan renungkan apa yang Beliau sampaikan, dan semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. 

Dunia adalah proyeksi dari pikiran kita sendiri. Ada, karena kita pikir ada. Tidak ada bila kita pikir tidak ada. Sesungguhnya kita semua hidup dalam dunia kita masing-masing.

~ Anand Krishna

Buku Kidung Agung 

Bhagavad Gita 02.01-14: Hadapi Tantangan, Jangan Menyerah!

Melanjutkan kajian Bhagavad Gita, Anand Krishna tokoh spiritual humanis Indonesia. Kembali mengupas ayat demi ayat dan memaparkan mutiara spiritual yang terkandung di dalam Bhagavad Gita guna memberikan semangat agar mampu senantiasa menghadapi tantangan dan tidak pernah menyerah di dalam kehidupan ini.

Semoga apa yang Beliau sampaikan mampu memberikan suntikan energi bagi kita semua untuk senantiasa melangkah di dalam kehitupan ini.

Rendah hati menjadi penawar bagi kesombongan,  keakuan, dan kesia-siaan. Kendati demikian, janganlah “merendahkan” diri dan derajatmu.

~ Anand Krishna

Buku Mawar Mistik

Setiap kali ada yang memuji atau memaki, anjing ego di dalam diri kita mendapatkan makanan, dan ia mulai menggonggong. Ya betul, bukan saja setiap kali dipuji, tetapi setiap kali dimaki. Kutipan dari Nietzsche semestinya ditambah satu alenia lagi: “setiap kali jatuh satu tingkat”. Jadi setiap naik maupun turun tingkat, anjing ego selalu menggonggong. Diberi makan ia memperoleh energi dan menggonggong girang, tidak diberi makan, ia menggonggong kelaparan. Dipuji atau dicaci, dimaki, ego menggonggong.

Adalah di bagian bawah otak yang biasa disebut medulla oblongata. Untuk diketahui, medulla adalah bagian otak yang disebut reptilian brain—berbagai jenis hewan, termasuk jenis-jenis tertentu ikan, cicak, dan buaya, memilikinya. Jadi, medulla bukanlah bagian otak yang biasa disebut neo-cortex, atau bagian otak yang memanusiakan hewan.

Berarti, ego bukanlah sifat atau sikap manusiawi. Manusia mewarisinya melalui evolusi panjang selama ratusan juta tahun.

Anand Krishna

Di kutip dari buku “Sanyas Dharma – Mastering the Art and Science of Discipleship

Semenjak sembuh dari penyakin kanker darah, Anand Krishna berbagi pengetahuan hidup sehat melalui praktek Meditasi dan Yoga. Beliau berbagi melalui buku-buku dan ceramah-ceramah selama lebih dari 20 tahun.

Di era digital ini Beliau berbagi pengetahuan Meditasi dan Yoga melalui video, mari kita sama-sama simak apa yang Beliau sampaikan. Semoga penjelasan Beliau bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk tetap memberdayakan diri dan mewarnah kehidupan kita sehari-hari.

The Original Yoga: Merayakan Hari Yoga Internasional (IDY)

Saat ini Yoga sudah menjadi komuditas, sudah menjadi produk dagangan. Lantas apa sebenarnya Yoga? serta bagaimana sebenarnya filosofi yang terkandung di dalam Yoga itu?.

Anand Krishna berkenan memberikan penjelasan terkait dengan Yoga, banyak hal-hal esensial terkait dengan Yoga di dalam penjelasan Beliau tersebut. 

“Adapun alasan sulitnya Pemusatan Kesadaran Diri  pada psikis disebabkan oleh gravitasi bumi serta

ketertarikan alami kita pada energi yang relative lebih kasar dan lebih terasa – yang bersumber dari

elemen-elemen alami, yakni air, api, tanah, angin, dan eter sebagai substansi ruang.”

~ Anand Krishna

Buku Soul Awareness

Hoax Meditasi, Mindfullness dan Kaitannya dengan Lingkungan

Banyak hoax terkait dengan meditasi, banyak pengertian yang salah terkait dengan meditasi. Beruntunglah kita semua karena Beliau yang mengerti akan meditasi berkenan berbagi pengatahuannya dengan kita semua.

Anand Krishna tokoh spiritual humanis Indonesia memberikan wejangannya terkait dengan meditasi. Semoga apa yang Beliau sampaikan ini bisa meluruskan pemahaman yang keliru terkait dengan meditasi,

Anand atau aananda adalah kebahagiaan yang tak  terganggu oleh keadaan-keadaan di luar. Apa pun

yang terjadi di luar, keseimbangan diri Anda tidak terpengaruh. Seorang Sadguru tengah mengalami

keadaan itu, maka ia dapat membaginya dengan Anda.

~ Anand Krishna

Buku Alpha & Omega Spiritualitas

Dalam bahasa meditasi, inilah yang disebut mind synap-synap baru yang hampir permanen, sehingga manusia bertindak sesuai dengan conditioning yang ia peroleh. la diperbudak oleh conditioning tersebut dan tidak bebas lagi untuk mengekspresikan dirinya.

Tragisnya: sudah tidak bebas, dia juga tidak sadar bahwa dalam dirinya ada sesuatu yang perlu diekspresikan.

Meditasi mengantar kita pada penemuan jatidiri. Latihan-latihan meditasi akan membebaskan manusia dari conditioning yang membelenggu jiwanya. Kemudian, synap-synap baru yang masih labil, yang muncul-lenyap, muncul-lenyap adalah thoughts atau satuan pikiran. Thoughts akan selalu segar. Tidak basi seperti mind. Dengan thoughts kita bisa hidup dalam kekinian.

Anand Krishna

Di kutip dari buku “Medis dan Meditasi, Dialog Anand Krishna dengan Dr. B. Setiawan

kajian budaya selalu menjadi topik yang menarik untuk di selami, bersama Anand Krishna tokoh spiritual humanis Indonesia. Kita bisa mempelajari kebijaksanaan bidaya Nusantara dengan mendalam.

Mari sama-sama kita pelajari dan tela’ah apa yang Beliau sampaikan tentang budaya Nusantara. Dan semoga itu semua bisa menumbuhkan cinta dan kebanggan bagi kita semua terhadap budaya negeri sendiri.

Sundaland: Induk Peradaban Dunia

Di dalam sebuah acara “Sundaland Ethnomusic Festival Nagarawangi”, Anand Krishna tokoh spiritual Indonesia berkenan berbagi pengetahuan budaya leluhur.

Dimana Beliau memaparkan tentang Sundaland yang merupakan peradaban duni, mari sama-sama kita simak pemaparan Beliau.

Pengabdian sepenuh hati, komitmen penuh – kata-kata ini, mewakili sifat-sifat yang dibutuhkan dari seorang pencari spiritual. Ini adalah tolok ukur yang mesti digunakan oleh para pencari spiritual untuk mengukur kesiapan mereka.

~ Anand Krishna

Buku Dvipantara Yoga Sastra

Kuliah Umum ASTA BRATA bersama Anand Krishna

Astra Brata adalah kebijaksanaan para leluhur Nusantara, banyak mutiara spiritual yang terkandung di dalam Asta Brata. Anand Krishna tokoh spiritual dan humanis Indonesia berkenan berbagi pengetahuan tentang filosofi dan makna tersembunyi dari Asta Brata.

Mari sama-sama kita simak pengajaran dari Beliau tentang Asta Brata, dan semoga apa yang Beliau paparkan bisa menjadi wawasan akan kebijaksanaan ajaran leluhur Nusantara.

Menjelmalah sebagai Kekuatan Dharma, itulah tugas, kewajiban, itulah kemuliaan dan keagungan seorang spiritualitas. Wujudkanlah hal itu dalam hidupmu!

~ Anand Krishna

Buku Sanyas Dharma

Kita tidak bisa menjadi seorang panembah. Kita hanya dapat mengungkapkan jiwa panembahan kita. Karena, sesungguhnya setiap jiwa hendak menyembah, mempersembahkan diri, kembali pada asalnya, menyatu kembali dengan Gusti Pangeran.

Jiwa, atau semangat untuk menyembah ini tertimbun dibawah keinginan duniawi yang bertambah terus setiap hari. Selain harapan, keinginan yang tak terpenuhi memunculkan juga rasa kecewa, amarah, dan sebagainya. Keinginan asal jiwa, semangat untuk manembah pun kian hari mengendap ke bawah. Lalu, bagaimana mengungkapkannya? Bagaimana membawanya ke permukaan?

Satu-satunya cara adalah dengan melakukan introspeksi diri. Apakah kita bahagia dan puas dengan hidup kita saat ini?

Jika jawaban kita adalah “ya”, maka sulit untuk memunculkan jiwa panembahan yang tertimbun di bawah berbagai macam keinginan, harapan, dan sebagainya. Belum waktunya, belum saatnya. Jika jawaban kita “tidak”—kita tidak bahagia, tidak puas dengan hidup kita saat ini—maka ada harapan bagi semangat panembahan kita untuk muncul ke permukaan.

Kemudian, yang dibutuhkan adalah: Pemicu Kesadaran

Pemicu awal bisa dalam bentuk apa saja. Barangkali dari tulisan atau buku yang kita baca. Namun, bacaan saja tidak cukup. Kira mesti mengamalkan apa yang kita baca atau kita dengar dari seseorang yang telah bangkit jiwa panembahannya.

Jika seseorang belum bangkit jiwa panembahannya, ia tidak dapat membantu orang lain. Demikian juga halnya dengan tulisan mereka yang belum terbangkit jiwa panembahannya.

Lalu, bagaimana mengetahui bahwa jiwa panembahan seseorang telah bangkit? Dari mana kita tahu seseorang telah mencapai tahap kesadaran di mana dirinya bisa menjadi pemicu?

Dari kedamaian dirinya. Dari keceriaan dan kebahagiaannya. Dari kesiapsediaannya untuk menghadapi tantangan hidup seberat apa pun. Hidup para panembah adalah pesan mereka. Mereka berpesan lewat laku hidup mereka sendiri.

Ada yang menyebut pemicu kesadaran guru, master, bhagavan atau begawan (berarti ia terberkati, tentunya yang dimaksud adalah terberkati oleh kesadaran. Dan, bukan dia saja, siapa pun bisa terberkati 

Anand Krishna

Dikutip dari buku “The Ultimate Learning

Anand Krishna tokoh spiritual humanis Indonesia banyak berbagi pengetahuan spiritual, dalam bahasa sederhana Beliau memaparkan pemahaman spiritual yang mendalam agar bisa dicerna oleh orang modern.

Beruntung kita semua bisa mendengarkan wejangan Beliau melalui online, semoga kemudahan ini bisa membantu kita dalam terus melangkah dan mendalami spiritual,

Sadhana: Peran Karma Yoga dalam Laku Spiritual

Anand Krishna tokoh spiritual humanis Indonesia berbagi pengetahuan spiritual terkat dengan Sadhana dan peranan karma yoga dalam laku spiritual sehari-hari.

Banyak mutiara kebijaksanaan yang Beliau sampaikan dalam wejangan tersebut, dan semoga itu semua bisa memberikan warna tersendiri di dalam kehidupan kita sehari-hari.

Menjadi bagian dari Sangha atau Ashram berarti menafikan ego, arogansi, ke-“aku”-an, keangkuhan,

dan saling mengingatkan warga seashram atau sesangha  tentang hal tersebut.

~ Anand Krishna

Buku Sanyas Dharma

MISTERI Dharma, Karma, dan Reinkarnas

Setiap orang yang sedang menyelami spiritual, pasti akan berbapapasan dengan Dharma, Karma dan Reinkarnasi. Beruntunglah kita semua Beliau yang sudah terjaga berkenan berbagi pengetahuan dan menjelaskan itu semua.

Bersama Anand Krishna, mari sama-sama kita menyelami spiritual. Semoga wejangan Beliau bisa memberikan inspirasi bagi kita semua untuk senantiasa mewarnai kehidupan kita masing-masing.

Kata-kata hebat seperti pencerahan, kesadaran, kesatuan, dan lain-lain tidak bermakna dan tidak relevan sama sekali, kecuali jika dilakoni dan dipraktekkan.

~ Anand Krishna

Buku Perpetual Spiritual Diary

Bebaskan dirimu dari anggapan keliru bahwa badan inilah dirimu. Bebaskan diri dari anggapan keliru yang bersifat “delusory” ilusif. Anggapan keliru ini telah membingungkan kita. Kemudian kita bersuka dan berduka dalam kebingungan itu. Kita senang karena “merasa” berhasil dan menang. Kita sedih karena “merasa” gagal dan kalah. Siapa yang merasakan keberhasilan dan kegagalan itu? Siapa yang merasakan kemenangan dan kekalahan itu? Pancaindra kita. Apakah pancaindra itu satu-satunya kebenaran diri kita? Adakah kebenaran lain yang lebih tinggi di balik pancaindera yang kita miliki?

Ketahuilah bahwa segala kenikmatan yang kita peroleh lewat indra kita diselimuti oleh duka. Inilah penyebab dosa. Inilah sebab kesalahan dan kekhilafan. Mempercayai kenikmatan yang kita peroleh lewat indra, dan menganggap bahwa kenikmatan itu menghasilkan adalah kesalahan atau kesalahpahaman kita. Kenikmatan yang diperoleh lewat indra adalah hasil interaksi kita dengan hal-hal di luar diri, dengan pemicu-pemicu luaran

Anand Krishna

Dikutip Dari Buku “5 Steps to Awareness: 40 Kebiasaan Orang tercerahkan

Anand Krishna adalah seorang penulis, tokoh spiritual humanis Indonesia yang peduli terhadap pemberdayaan diri dan pendidikan, bagi Anand Krishna pemberdayaan diri bisa dilakukan oleh setiap individu.

Melalui buku-buku Beliau berbagi pengetahuan tentang Meditasi, Yoga, Pembedayaan Diri, Spiritual dan Budaya.

Ananda’s Neo Self Empowerment – Seni Memberdaya Diri bagi Orang Modern

“Sangat membantu saya dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari sebagai dokter, membebaskan diri saya dari stress serta beban emosional. Sekarang saya lebih tenang, kontemplatif, dan percaya diri, saya dapat lebih menikmati pekerjaan saya.”

dr. Janfrional Hutabarat – Dokter Umum & Chiropractor

“Trauma yang muncul dalam berbagai keluhan fisik seperti kista, myoma, dan migraine pun hilang. Saya berubah menjadi orang yang mudah sekali ceria dan mendapatkan rasa bahagia yang dulu sulit saya raih.”

Dewi Juniarti, S.Psi. – Psikolog

“Saya terbebas dari beban rasa takut, cemas, dan putus asa yang sekian lama menghantui karena penyakit tumor yang saya derita. Sekarang saya telah sembuh dan dapat menikmati hidup tanpa beban.”

Ir. Dyah Retnowati – Arsitek

“Saya menikmati setiap pengalaman & kesempatan meditasi bersama Krishna. Betapapun seriusnya suatu subjek, ia bisa saja menyajikannya dengan cara yang sangat ringan, sambil bersenda gurau.”

Christ Scott MA – Pengacara, Australia

Body/Mind Healing & Soul Enhancement

* Kesehatan Raga * Kejernihan Pikiran*

*Keseimbangan Emosi * Keharmonisan Relasi *

*Kepuasan Diri * Kreativitas * Kesadaran Diri *

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Zen Sebagaimana Dilakoni oleh Bodhidharma – Panduan Hidup Sadar Sehari-hari

“Tidak dapat disampaikan lewat buku , tak dapat pula dijelaskan lewat kata-kata. Hanya dapat dialami. Itulah Dhyana, Chan, atau Zen.”

– Bodhidharma-

Zen atau meditasi adalah tentang hidup dalam kesadaran: kesadaran akan segala kekurangan, keterbatasan, dan kelebihan diri, dengan kata lain kesadaran untuk menerima diri sebagaimana adanya. Zen adalah tentang kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan, lingkungan, dan hubungan antar manusia. Zen juga adalah tentang kesadaran bahwa kita semua umat yang sama, yaitu umat manusia.

Bodhidharma berpesan bahwa hidup dalam Zen berarti membebaskan diri dari segala keterikatan dan ketergantungan. Seperti kita tahu,  keterikatan menyebabkan manusia mengambil jalan pintas lewat korupsi dan kolusi, mengutamakan kepentingan diri sendiri dan kelompok di  atas kepentingan bersama, dan mengotak-ngotakkan dunia berdasarkan paham, ideologi, dan kepercayaan yang berbeda, yang ujung-ujungnya menjauhkan manusia dari manusia lain dan dari lingkungannya.

Zen bukan untuk dibaca dan dipelajari, melainkan untuk Anda jalani dalam kehidupan sehari-hari sehingga Anda memperindah hidup orang lain dan dunia ini. Tak peduli apa pun status sosial Anda, posisi Anda, kondisi finansial Anda, dan di mana pun Anda berada, Zen akan mengisi jiwa Anda dengan kasih. Apabila hal ini terwujud, apa pun yang Anda lakukan akan menyebarkan kasih di sekitar Anda.

 

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Pustaka Suci Hindu – Sanatana Dharma

“Setengah abad yang lalu seorang Yogi, Maharesi Mahesh Yogi menyelesaikan karyanya di pertapaan Rishikesh mengomentari sastra suci Bhagavad Gita hanya enam bab saja. Kini seorang Yogi, Anand Krishna mampu mengulas dan mengomentari Delapan Belas Bab Bhagavad Gita.”

– Ida Pedanda Gede Putra Telabah

Rohaniwan

“Upaya yang dilakukan oleh Anand Krishna ini adalah upaya mulia yang sangat kita apresiasi dan dukung sepenuhnya.”

– Ida Pedanda Gede Ketut Sebali Tianyar Arimbawa 

Rohaniwan

“Jawaban atas beberapa pertanyaan hakiki dalam hidup seperti siapa kita, untuk apa kita hidup, dan mau ke mana kita setelah hidup, bisa ditemukan dalam bait-bait sloka Sara-Samuccaya. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Anand Krishna telah melahirkan karya besar ini.”

– Ida Pedanda Gede Made Gunung 

Rohaniwan

“Sebuah karya berwawasan/pengertian dalam tentang Hindu dari Anand Krishna.”

– Dr. David Frawley (Pandit Vamadeva Shastri)

Penulis, Pakar Ayurveda, Astrology Veda, dan Yoga

“Kita harus menghormati banyaknya kontribusi Anand Krishna terkait kebijaksanaan dan Sanatana Dharma di Indonesia.”

– Subhash Kak
Ilmuwan, Penulis Buku Internasional.

 

Penerbit: Pusat Studi Veda dan Dharma

Sindhu Samskriti (Shintuh, Hindu, Indus, Indo, Hindia) Nilai-Nilai Luhur Budaya Warga Bumi

Peradaban Sindhu, Hindu, Indus, Indo, Hindia atau apapun sebutannya adalah peradaban tertua di dunia yang masih bertahan hingga saat ini. Peradaban yang sangat agung dan mulia ini membentang dari sebagian negara modern Iran, Afghanistan, Pakistan, India, Bangladesh, Bhutan, Nepal, Tibet, negara-negara di Asia Tenggara, termasuk kepulauan kita hingga perbatasan Australia. Kita semua mewarisi akar budaya yang sama, peradaban yang sama, filsafat hidup atau Dharma yang sama yang bersifat Sanatana, Sama, Langgeng, Abadi.

Kepercayaan-kepercayaan asli di seluruh wlayah peradaban ini-termasuk nilai-nilai unggul dalam budaya-budaya kuno di seluruh dunia bersumber dari satu induk yang sama. Bahkan kata Indigenous bagi Pribumi atau Warga Bumi, dalam bahasa Inggris yang berasal dari Latin pun merujuk pada Indie, Indos, Indus, Sindhu.

Apakah Kita Sadar akan Samskriti Sindhu, Budaya Luhur Warga Bumi-bagaimana seorang Warga Bumi menjalani hidupnya sejak bagun pagi hingga beristirahat di malam hari? Sejak lahir hingga mengakhiri persinggahannya di dunia ini? Bekal apa yang dipersiapkan untuk perjalanan selanjutnya?

Buku di tangan Anda ini merangkum hal-hal yang dibutuhkan untuk mengingatkan kembali akan akar budaya kita dan mengapresiasinya. Sehingga kita mampu menjalani hidup yang dapat dibanggakan sebagai seorang Manusia. Seorang Warga Bumi yang hidupnya adalah madah indah pelayanan dan pengabdian terhadap bukan saja sesama umat manusia, tetapi sesama makhluk, sesama wujud-wujud kehidupan.

 

Penerbit: Centre for Vedic and Dharmic Studies

Ananda’s Neo Self-Leadership : Seni Memimpin Diri Bagi Orang Modern

Untuk menjadi pemimpin sejati, di mana pun, di bidang apa pun,
dan dalam skala apa pun, tak ada jalan lain bagi kita selain
memulai dari dalam diri sendiri, dengan belajar memimpin diri,
menguasai diri, dan mengendalikan hawa nafsu. Jika kita belum
bisa memimpin diri sendiri, jangan harap kita bisa menjadi
pemimpin bagi orang lain.

Para leluhur telah memberikan pedomannya. Mereka mengamati,
mempelajari, dan menyerap bagaimana alam bekerja – matahari,
bulan, bintang, bumi, air, dan api – lantas menyarikannya menjadi
Asta Brata atau delapan resolusi yang dapat memandu kita dalam
menjalani hidup. Kebijakan luhur inilah yang seyogyanya kita
pelajari dan taati, sebagai ganti pedoman kepemimpinan yang
berkiblat pada budaya asing yang sering kali tidak sesuai dengan
nilai-nilai dan lingkungan kita.

Para pemimpin yang telah memiliki pengendalian diri, semangat
untuk melayani, kemampuan untuk mengoreksi diri, serta
menguasai seni kepemimpinan niscaya akan membuat masyarakat,
bangsa, dan negaranya menjadi lebih beradab dan sejahtera.

 

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Blog

Anand Krishna Membahas Tentang Karma

Anand Krishna Membahas Tentang Karma

Tulisan di bawah ini bersumber dari pembahasan kajian “Bhagavad Gita dalam Hidup Sehari-hari” yang diberikan oleh Anand Krishna, dimana di dalam pembahasan Anand Krishna menjawab tentang pertanyaan yang hinggap dikepala banyak penyelam spiritual. Yaitu: “Kenapa ada...

read more
Penjelasan Anand Krishna Tentang Kasta

Penjelasan Anand Krishna Tentang Kasta

Tulisan di bawah ini bersumber dari video kajian Bhagavad Gita yang diberikan oleh Anand Krishna dalam kelas “Bhagavad Gita dalam Hidup Sehari-Hari” yang diberikan secara rutin. Di dalam video yang berjudul “Bhagavad Gita 04.11-17: Memahami Kasta & Mengungkap...

read more
Anand Krishna Memberikan Penjelasan Tentang Karma

Anand Krishna Memberikan Penjelasan Tentang Karma

Tulisan di bawah ini bersumber dari kajian “Bhagavad Gita dalam Hidup Sehari-hari” yang diberikan oleh Anand Krishna secara rutin, dimana Beliau membahas ayat demi ayat yang ada di dalam Bhagavad Gita dalam bahasa keseharian. Dimana banyak mutiara spiritual yang...

read more

“Sebagian lagi mempersembahkan seluruh kegiatan indra; dan bahkan seluruh tindakan Prana, atau hidupnya ke dalam api Yoga Pengendalian Diri, yang dinyalakan oleh Pengetahuan Sejati.” Bhagavad Gita 4:27

Ada juga orang-orang yang melakukan persembahan, yajna dalam bahasa Sanskrit. Yajna itu bukan hanya ritual kepercayaan. Persembahan adalah offering. Apa yang kita serahkan, apa yang kita berikan kepada masyarakat, apa yang kita berikan kepada orang-orang sekitar kita.

Kalau kita tahu, kalau kita sadar, kesehatan yang kita miliki. Di sini kita melakukan kegiatan agar menjadi sehat. Kesehatan yang kita miliki apakah untuk kita sendiri saja, atau kita harus berbagi kesehatan itu dengan orang lain.

Kitaharus berbagi apa yang bisa kita bagikan. Ini adalah Pengetahuan Sejati. Bahwa apapun yang kita miliki bukan untuk saya pribadi saja. Bukan untuk keluarga saja. Tapi saya juga harus berbagi dengan masyarakat. Ini adalah persembahan, yajna yang sesungguhnya. Dan itu akan terjadi kalau kita mengetahui, kita meraih, memperoleh Pengetahuan Sejati. Bahwa sebetulnya kita semua interconnected. Saling terkait.

Zaman dulu saya masihingat, di Bali juga khususnya sampai tahun70-an gitu, kapan-kapan saya ketemu dengan orang, ada orang Bali saya lagi bertemu, terus saya bertemu, didaerah Sanur begitu, ada ibu Upasana waktu itu, sampai zaman itu sampai tahun 90-an ya, ketemu dengan orang-orang berusia 40 tahun, 35, 40-45 tahun begitu. Saya baru bertemu dengan orang Tabanan terus tiba-tiba orang datang dari Singaraja, Negara, saya saling memperkenalkan. Lagi bicara 3-4orang begitu. Nggak sampai 15 menit, bisa tercipta hubungan keluarga. Yang tinggal di Negara tanya kamu gimana kenal sama ini kenal sama itu. O ya kenal, ternyata orang itu kawin sama orang di kampungnya. Datang sebagai orang asing, saling tidak kenal. Satu dari Negara, satu dari Tabanan, dalam15 menit tercipta hubungan, luar biasa kan. Ada bagusnya.

Ada jeleknya. Apa yang tercipta itu kalaukita menarik keatas lagi, bukan antara Tabanan dan Singaraja. Tapi kita semua adalah percikan-percikan dari kemuliaan yang sama. Dari Gusti yang sama.Tuhan yang sama. Sang Hyang Widhi atau apapun sebutan-Nya. Seperti matahari sinarnya banyak sekali. Tapi sumbernya matahari, kita semua juga begitu.

Kalau kita menarik ke situ kita akan menjadi peduli terhadap masyarakat. Tapi kalau kita berhenti pada hubungan fisik, hubungan mental-emosional, kita malah akan menciptakan konflik-konflik baru. Tiba-tiba habis15menit, saya melihat menonton, menyaksikan sendiri. 15 menit pertama, ada hubungan enak sekali. Ditambah lagi 15 menit. Extension 15 menit. Musuhan! Dari tidak kenal sampai kenal sampai musuhan. Kenapa? Karena besan dia terus ininya dia apa, diapain oleh siapa, ternyata yang dariTabanan, berpihak pada kelompok ini, yang dari Negara berpihak pada kelompok itu. Luar biasa lho. Tadinya orang asing, sekarang orang kenalan, relasi 15 menit lagi musuhan.

Karena kenapa, karena tidak memiliki Pengetahuan Sejati. Guru sya selalu mengatakan banyak sekali pergaulan kita itu, sebetulnya cuma butuh dua kata. Hi dan Bye. Ada orang-orang yang kita harus kenal baik. Tapi kalau cuma mau cari sensasi aja, banyak orang yang hubungan itu cuma cari sensasi. Perlu teman gosip.

Beberapa waktu yang lalu saya melihat sekarang di Jepang. Robot-robot ini yang sudah nggak dipakai banyak robot dan karena banyak orang Jepang juga memelihara robot sebagai binatang piaraan. Jadi nggak lagi ada kucing atau apa, tapi kucing robot. Sudah ada programmingnya. Kalau majikannya datang terus tiba-tiba bisa mencium, terus ada sensornya dia akan gonggong, terus setiap beberapa menit gonggong. Terus kalau dia lapar ada bunyi juga. Harus dicharge baterainya. Luar biasa.

Jadi sekarang apa yang terjadi, generasi pertama, robot-robot ini yang mati. Disebut mati karena sudah rusak. Terus dia mendonasikan organnya. Jadi robot-robot yang mati ini, kalau ada parts ada sparepartsnya masih bagus, diambil dan istilahnya donasi organ. Terus robot-robot yang rusak ini diambil oleh manufakturnya. Yang menciptakan robot itu. Dikumpulkan semua organ yang bisa didonasikan, diambil. Yang sisa dikasih kain, dengan cara Jepang, ada labelnya, namanya dan nama orang tuanya, majikannya. Dan ada cerita semasa hidupnya, ada anjing untuk menjaga rumah. Semasa hidup saya telah mengabdi menjaga rumah. Dibawa keTemple, ke Pura, dan disembahyangi. Terus kalau mau ambil foto silakan ambil foto. Seperti kita kalau taruh foto keluarga, ada foto bapak dan ibu saya di situ. Nah ini robot yang sudah mati, sudah dimakamkan, dingabenkan, ditaruh fotonya. Saya pernah punya robot.

Bagus tapi tidak bagus. Kalau bagusnya adalah kita semasa hidup kita, peduli terhadap semua. Bukan cuma terhadap robot saja. Tidak bagusnya itu, kita menciptakan hubungan-hubungan baru yang tidak berguna sebetulnya. Oke sampai donu rmasih oke kan, ada spreparts yang mau dipakai. Tapi sampai taruh foto, kita menciptakan suatu ketergantungan, baru. Nah Krishna mengatakan sekian banyak orang, yang menyembah, yang melakukan yajna, melakukan persembahan, offering dengan berbagai cara.

Anand Krishna

Dikutip Dari Video “Bhagavad Gita dalam Hidup Sehari-Hari

Ingin Tahu Lebih Dalam Lagi Tentang Anand Krishna

Ikuti aktivitas dan wejangan Beliau melalui channel YouTube, untuk mendapatkan updatenya jangan lupa untuk subscribe

Anand KrishnaAnand Ashram